Tuesday, December 25, 2012

KELAINAN PEMBULUH DARAH BESAR (AORTA) - TRAUMA

oleh: dr. Antonius Sarwono Sandi Agus dan dr. Dudy A. Hanafy,SpBTKV
(hanafymedical@gmail.com)

Cedera trauma nonpenetrating pada aorta biasanya terjadi sebagai hasil dari cedera deselerasi.


Paling sering, trauma tersebut merupakan hasil dari transeksi parsial atau komplit dari aorta descenden di lokasi yang berdekatan dengan arteri subklavia kiri. Mayoritas dari pasien dengan transeksi aorta meninggal dalam waktu satu jam, beberapa pasien lain dapat menjalani perbaikan aorta apabila samapi di rumah sakit sesegera mungkin. 

Namun, 1% sampai 2% dari pasien tersebut, dengan traumatis aorta transeksi tidak terdiagnosis pada awalnya, dan dari kondisi pasien tersebut dapat terus berkembang menjadi pseudoaneurysms kronis di daerah tersebut. 

Aneurisma jenis ini berbeda, jenis ini biasanya saccular (berbeda dari bentuk fusiform yang biasanya terjadi), relative berbeda, dan letaknya distal dari arteri subklavia kiri. Seiring waktu kelainan ini cenderung untuk berkalsifikasi.

Lihat juga:

  1. Kelainan Pembuluh Darah Besar (Aorta)
  2. Kelainan Pembuluh Darah Besar (Aorta) - Diseksi Aorta
  3. Kelainan Pembuluh Darah Besar (Aorta) - Aterosklerosis
  4. Kelainan Pembuluh Darah Besar (Aorta) - Sindrom Marfan

0 comments:

Post a Comment