Wednesday, December 12, 2012

OPERASI JANTUNG


SEBAGAI PENANGANAN PENYAKIT JANTUNG TERKINI

oleh: dr. Dudy A. Hanafy, SpBTKV
(hanafymedical@gmail.com)

PENGANTAR

        Serangan jantung diakui merupakan pengalaman tak terlupakan yang mengerikan oleh mereka yang pernah mengalaminya. Nyeri dada hebat hingga sensasi layaknya hendak mati kemudian mencetuskan perasaan panik. Oleh karena itu, penting untuk mencari tahu sejak jauh-jauh hari cara menyikapinya berdasarkan perkembangan ilmu kedokteran terkini. Serangan jantung itu sendiri terjadi akibat pembentukan “plak aterosklerosis” di dinding dalam arteri koroner, yaitu arteri yang memberi asupan nutrisi dan oksigen kepada otot jantung. Pembentukan plak ini dipercepat oleh adanya aktivitas merokok, riwayat penyakit jantung dalam keluarga, stres, kurang berolahraga, maupun penyakit-penyakit seperti hipertensi, diabetes mellitus, serta peningkatan kadar kolesterol serta pola makan yang tidak baik.
        Gejala yang dialami berupa nyeri dada hebat yang menjalar ke arah leher, rahang serta lengan kiri dengan sensasi seperti rasa ditekan atau ditindih, ditusuk, maupun diperas. Bila berhenti beraktivitas, sensasi ini akan langsung hilang atau berkurang. Bagaimanapun, pada pasien tertentu, misalnya penderita Diabetes Mellitus, nyeri dada yang khas tersebut tidak timbul (silent angina). Akibat lanjut yang terjadi adalah kematian sel-sel otot jantung.
        Berpegang pada kaidah bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati, langkah paling dini dan paling utama yang dapat dilakukan adalah melancarkan gaya hidup sehat. Menjaga asupan makanan, berolahraga secara teratur dan berhenti merokok adalah tiga anjuran yang paling sering dielu-elukan. Namun, godaan modernisasi gaya hidup menjadikannya sulit bahkan cenderung mustahil untuk dilakukan. Lantas apakah yang dapat dilakukan bila PJK (penyakit jantung koroner) sudah terlanjur menghinggapi Anda.        

PILIHAN TINDAKAN

        Secara garis besar, dokter akan menganjurkan pemberian obat-obatan, Percutaneus Coronary Intervention (PCI), serta Bedah Pintas Arteri Koroner (BPAK). Pemberian obat bertujuan melebarkan pembuluh darah koroner dan mengurangi kebutuhan oksigen otot jantung. Apabila penyempitan pembuluh darah koroner tersebut pendek dan tidak pada pencabangan, dapat dilakukan PCI. Salah satu jenis PCI adalah balonisasi, tindakan memasukkan kateter balon melalui kawat penuntun di pembuluh darah koroner yang sempit untuk kemudian dilebarkan  dengan cara mengembangkan balon dari luar. Setelah pembuluh darah melebar dapat dipasangkan stent untuk mencegah penyumbatan kembali. 
        Apabila terdapat cukup banyak penyempitan, langkah yang dapat ditempuh adalah operasi jantung yang populer dengan sebutan BPAK (Gambar 1) atau dikenal juga sebagai Coronary Artery Bypass Graft (CABG) dan bertujuan membuat saluran pintas pada pembuluh darah yang tersumbat melalui tindakan operasi. Memang benar bahwa pada dasarnya operasi jantung tergolong prosedur yang rumit dan canggih. Sejumlah besar tenaga ahli dibutuhkan untuk menjamin kelancaran operasi. 

Gambar 1. Coronary Artery Bypass
        Prosedur pembedahan dimulai dengan pembiusan umum oleh dokter anestesi. Kemudian, pembuluh darah yang akan dipasang di jantung diambil dari pembuluh arteri di kaki, vena di kaki, atau arteri di lengan. Dokter bedah memulai sayatan di garis tengah dada, mulai dari kulit hingga menggergaji tulang dada. Kemudian rongga dada dilebarkan dengan menggunakan retraktor (Gambar 2). Apabila mesin jantung paru digunakan, jantung akan dihubungkan dengan mesin tersebut dan zat kardioplegik dimasukkan. Zat kardioplegik akan membuat jantung berhenti berdenyut sementara dan mesin jantung paru mengambil alih fungsi kedua organ vital itu. 

Gambar 2. Sayatan dan Retraktor
        Pangkal pembuluh darah baru akan disambungkan ke aorta (pembuluh darah utama yang keluar dari jantung), sedangkan ujungnya disambungkan ke bagian arteri koroner sesudah sumbatan. Setelah itu jantung dibuat berdenyut kembali sehingga mesin jantung paru dapat disapih. Bila kerja jantung dan paru sudah kembali stabil, dinding dada akan ditutup dan tulang dada disambung kembali menggunakan kawat khusus.
        Bagaimanapun perkembangan teknologi kedokteran saat ini memungkinkan dilakukannya operasi tanpa menggunakan mesin tersebut (Off Pump CABG). Jantung dapat terus berdenyut sementara tim dokter memanipulasi pembuluh darah yang tersumbat.

PENUTUP

        Sayangnya, seiring dengan perkembangan PCI, muncul anggapan yang salah tentang operasi jantung. PCI menawarkan kepada pasien alternatif untuk sembuh tanpa melalui prosedur pembedahan yang notabene bersifat invasif. Bagaimanapun penting pula untuk diketahui bahwa tidak semua keadaan mengizinkan dilakukannya PCI. 
        Selain itu, banyak pula penelitian yang mempelajari tingkat kematian dan kesakitan pada keadaan yang memungkinkan pasien untuk memilih dilakukannya prosedur PCI atau pembedahan. Penelitian-penelitian yang dimaksud antara lain telah dimuat di jurnal Circulation tahun 2008 mengenai keamanan dan efektivitas PCI dan operasi BPAK untuk PJK yang melibatkan banyak pembuluh darah. 
        Sejak awal, operasi BPAK tetap merupakan standar baku untuk mengobati kelainan arteri koroner yang melibatkan banyak pembuluh darah. Hal ini terutama disebabkan oleh normalnya kembali aliran darah di arteri koroner secara total sehingga kebutuhan akan adanya prosedur ulangan setelah lima tahun adalah jauh lebih rendah dibandingkan dengan PCI (statistik: PCI 29%, sedangkan BPAK hanya 7,9%). 
        Diketahui pula bahwa untuk jangka panjang, operasi BPAK adalah lebih menguntungkan ditimbang dari segi kemungkinan munculnya gangguan jantung dan serebrovaskular yang berat seperti stroke.

BAHAN DISKUSI MAHASISWA

        Jika dihadapkan pada kondisi indifferent, yaitu kondisi dimana pilihan PCI dan BPAK memberikan hasil yang terlihat hampir sama, sebagai profesional lalu apa saran Anda? Coba jelaskan disini.

Sekian.
   

2 comments:

  1. Sy tertarik "pembuluh darah yang akan dipasang di jantung diambil dari pembuluh arteri di kaki, vena di kaki, atau arteri di lengan."
    Pertanyaan : 1.mana yang lebih sering digunakan sebagai graf apakah vena atau arteri? 2.mana yang hasil terbaik sebagai graf apakah arteri atau vena? Agung MAP

    ReplyDelete
  2. selamat siang dokter. saya ingin bertanya, apakah ada perbedaan antara arteri dan vena dalam penggunaannya sbagai graf dan mana yang terbaik untuk digunakan? terima kasih banyak dokter.

    ReplyDelete